Skip to main content

Penyakit Batuk pada Anak tidak Ada Obatnya

Saat terkena batuk atau demam, orangtua biasanya langsung buru-buru memberikan obat pada anak. Padahal menurut dokter, dilansir dari Channel News Asia, tidak ada obat yang bisa membantu membuat batuk pada anak menjadi lebih baik.
Bahkan, memberikan obat justru bisa berdampak buruk kepada anak. Dokter tidak menyarankan pemberian obat apapun kepada anak yang masih di bawah usia enam tahun. Yang perlu diperhatikan adalah, seberapa parah batuk sehingga bisa membuat anak rewel saat malam dan menyebabkannya tidak bisa beristirahat.
Dalam sebuah studi baru di The BMJ, para peneliti mempertimbangkan cara apakah yang paling efektif untuk mengatasi batuk, bersin dan hidung tersumbat pada anak. Menurut Dr Mieke van Driel, profesor dan praktisi di unit klinis Universitas Queensland Australia, adalah hal yang wajar orangtua selalu mengkhawatirkan anaknya dan mencari cara agar anaknya sembuh.
"Sayangnya, sangat sedikit fakta yang ditemukan terkait obat yang efektif menyembuhkan anak dari batuk," kata Driel.
Driel mengatakan orangtua harus memahami bahwa tidak ada obat yang bisa membantu. Pemberian obat di usia yang sangat muda justru sangat membahayakan kesehatan anak-anak. Dari penelitian ditemukan bahwa sejak obat-obatan untuk anak tidak diedarkan di Amerika, jumlah anak yang masuk ruang gawat darurat karena permasalahan obat ini kian menurun.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk orangtua untuk membantu meringankan rasa tidak nyaman pada anak karena penyakit ini yaitu dengan memperbanyak konsumsi air putih pada anak. Ini akan membantu anak tetap terhidrasi.
Obat batuk sirup.© Flickr Obat batuk sirup. Untuk anak yang telah berusia di atas satu tahun, orangtua bisa memberikan madu. Madu bisa membantu meredakan batuk dan membuat anak tidur lebih nyenyak. Pemberian madu tidak disarankan untuk bayi di bawah satu tahun. Cara lainnya bisa dengan pemberian ibuprofen atau acetaminophen untuk demam dan tetesan larutan garam untuk hidung tersumbat.
Pemberian obat juga tidak disarankan bagi anak-anak yang sudah berusia remaja. Sama halnya seperti anak balita, pemberian obat diusia remaja juga bisa memberikan efek negatif apalagi jika dalam dosis yang tinggi. Sejumlah resep bahkan mencampurkan berbagai jenis obat-obatan yang berbeda.
Cara paling efektif agar batuk dan demam tidak berkembang ke penyakit lainnya adalah dengan memperhatikan tanda dan gejalanya. Anak yang mengalami batuk normal biasanya masih bisa makan dan minum, bahkan masih bisa juga bermain.
Pada dasarnya, tubuh memiliki sistem imun yang bisa mengatasi sendiri apabila ada gangguam di dalam tubuh. Namun apabila anak yang batuk dan demam diikuti pernapasan yang berat sebaiknya segera diperiksakan lebih lanjut ke dokter anak. Bisa jadi itu merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius.



Comments

Popular posts from this blog

Rakitic: Messi Terbaik Tapi Tahun Ini Milik Modric