Demam Silat Mulai Jangkiti Masyarakat Inggris
London, Aktual.com – Sekitar 100 warga Inggris yang ada di London
mulai anak-anak hingga dewasa dan orang tua baik pria maupun wanita
dengan antusias mengikuti workshop atau pelatihan pencak silat dalam
acara Festival Pencak Silat.
Kegiatan itu digelar untuk pertama kalinya oleh KBRI London bersama Federasi Pencak Silat United Kingdom (PSF UK) dengan melibatkan lima perguruan silat yang ada di Inggris di gedung olah raga Seymour Centre, London, baru-baru ini.
Kelima perguruan silat yang terlibat dalam sesi workshop yang dibagi
dalam lima perguruan itu dengan rotasi pengajar setiap 30 menit.
Dalam hal ini setiap peserta workshop mendapat pengalaman belajar silat dari lima perguruan yang berbeda, yakni Perguruan Gerak Ilham, Kuntao Matjan, Silek Harimau Minangkabau, Panglipur serta Persaudaraan Setia Hati Teratai yang memandu sekitar 20 peserta kegiatan yang mengikuti latihan pencak silat.
Sebelum acara workshop para penonton dengan antusiasme menyaksikan seluruh pesilat menampilkan berbagai jurus. Dengan lincah masing-masing pesilat dari berbagai perguruan secara bergiliran memperlihatkan kemampuan seni bela diri yang memiliki keragaman dan keunikan itu.
Ada yang tampil beregu, melakukan rangkaian jurus yang teratur dan kompak. Ada juga yang menampilkan skenario perkelahian baik dengan tangan kosong dan menggunakan beberapa peralatan seperti tongkat, golok maupun kipas. Tidak kalah menarik tampilan solo Kurniati, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S-3 di Birmingham.
Mewakili Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai, Kurniati tampil begitu menawan, gerakannya yang gemulai, memperlihatkan kualifikasinya sebagai atlet nasional silat Indonesia. Tepuk tangan penonton seringkali menyelingi penampilan pesilat dari berbagai perguruan tersebut.
“Animo masyarakat untuk mengetahui dan belajar pencak silat cukup besar terbukti dengan banyaknya pendaftaran, bukan hanya dari mereka yang awam bela diri, tapi juga penggemar bela diri khususnya fans Cecep Rahman,” ujar Kurniati Rahayuni dari Perguruan Persaudaraan Setia Hati Teratai kepada Antara London.
Menurut Kurniati Rahayuni yang tengah menuntut ilmu di Cultural Sport psychology di School of Sport, Exercise & Rehabilitation Sciences (SPORTEXR) University of Birmingham yang ikut memandu pencak silat diikuti dengan antusias oleh peserta.
“Mereka menjadi paham kalau pencak silat bukan hanya bentuk beladiri, tapi juga memiliki aspek olahraga, seni dan pendidikan mental spiritual,” ujar Kurniati yang pernah bertanding di beberapa even Internasional seperti Asean University Games di Vietnam, di Malaysia, dan Singapore Open International Championship, mewakili Indonesia di Tunggal Putri dan pernah mendapat juara 1.
Diakuinya banyak peserta yang bertanya serta menyatakan ketertarikannya terhadap pencak silat dan kini mereka pahami pencak silat merupakan bagian dari budaya Indonesia yang kaya, ujar Kurniati Rahayuni yang mengakui kesuksesan Indonesia di Asian Games.
“Kalau dari saya sebagai pengamat pencak silat memang kulminasi hasil dari kerja keras yang cukup lama. Para juara pencak silat di Asian Games punya track record di kejuaraan nasional dan internasional, didukung tim pelatih yang solid,” ujar Kurniati.
Diakuinya sejak Asian Games dimana olahraga Pencak silat banyak menyumbangkan medali, demam pencak silat menjalar ke seluruh negeri bahkan sampai di Inggris.
Menurut Kurniati, sangat menarik demam pencak silat sampai ke penjuru dunia, bagus sekali masyarakat Indonesia dan Eropa jadi demam pencak silat, kalaupun mereka tidak jadi atlet atau bintang film seperti Cecep Rahman, setidaknya bisa menyebarkan pola hidup sehat, aktif, mengalihkan remaja dari bahaya narkoba dan pornografi dan juga bisa menjadi media untuk menambah wawasan pertemanan.
Dubes Rizal Sukma yang meresmikan Festival Pencak Silat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan PSF UK selama ini dalam mengembangkan dan mempromosikan pencak silat di Inggris. Sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia, Pencak Silat merupakan asset budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan Inggris dan Indonesia melalui jalinan people-to-people contact.
Festival Pencak Silat 2018 terasa istimewa dengan kehadiran Kang Cecep Arif Rahman, pesilat dari Perguruan Panglipur membintangi beberapa film berkelas dunia, diantaranya The Raid 2 dan Star Wars: The Awakening Forces.
Kang Cecep tampil bersama dua orang pesilat dari Indonesia menampilkan drama perkelahian tiga arah yang sangat menarik, dimana ketiga pesilat memperlihatkan teknik pukulan, tendangan, sapuan, kuncian dan bantingan yang sangat apik. Decak kagum penonton yang sesekali berteriak menunjukan kekagumannya saat menyaksikan pertunjukan pencak silat yang jarang disaksikan di Inggris.
Dave, salah seorang penonton merasa beruntung dapat menyaksikan penampilan Kang Cecep yang dikatakannya persis seperti yang ia lihat dalam film The Raid 2.
Sementara itu perguruan Pentjak Silat Kuntao Matjan yang merupakan bagian dari Federasi Pencak Silat UK (PSF UK) mengakui Festival Pencak Silat merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mempromosikan pencak Silat di Inggris.
Pengurus perguruan Kuntao Matjan Dave White, mengakui keterlibatan nya dalam Festival Pencak Silat atas undangan KBRI London dan sebelumnya Kunto Matjan juga diundang untuk berdemonstrasi di sebuah acara pada awal tahun di kota Oxford.
Perguruan Kunto Matjan bermarkas di desa kecil di Inggris dan melakukan latihan setiap Senin dan Rabu di sebuah hall di Denham Village Memorial Hall, Denham Village, Bucks, Inggris.
Ketua Federasi Pencak Silat Inggris (PSF UK) Aidinal Alrashid kepada Antara mengatakan bahwa PSF UK adalah satu-satunya organisasi nasional untuk Silat yang ada di Inggris yang disetujui dan diakui secara resmi oleh badan dunia ‘PERSILAT’.
Menurut Aidinal Alrashid, PSF UK didirikan oleh para guru dari dua sekolah Silat yang berbasis di London: Silat Gerak Ilham Bugis-Makassar (GI) dari Sulawesi dan Silat Perisai Diri (PD), yang berbasis di Jawa. Para guru kedua perguruan itu diakui sebagai guru/instruktur dari gaya Silat masing-masing dan telah mengajar Silat di Inggris selama bertahun-tahun.
Dengan digelarnya Festival Pencak Silat di Kerajaan Inggris dan juga keberhasilan Indonesia di Asian Games dan makin populernya olahraga pencak silat di Inggris maka adanya harapan Pencak silat masuk dalam Olimpiade bukan hal yang mustahil apalagi pencak silat di Inggris makin populer dan juga diberbagai negara di Eropa yang sering mengelar kejuaraan.
Ant.
(Teuku Wildan)
Kegiatan itu digelar untuk pertama kalinya oleh KBRI London bersama Federasi Pencak Silat United Kingdom (PSF UK) dengan melibatkan lima perguruan silat yang ada di Inggris di gedung olah raga Seymour Centre, London, baru-baru ini.
Dalam hal ini setiap peserta workshop mendapat pengalaman belajar silat dari lima perguruan yang berbeda, yakni Perguruan Gerak Ilham, Kuntao Matjan, Silek Harimau Minangkabau, Panglipur serta Persaudaraan Setia Hati Teratai yang memandu sekitar 20 peserta kegiatan yang mengikuti latihan pencak silat.
Sebelum acara workshop para penonton dengan antusiasme menyaksikan seluruh pesilat menampilkan berbagai jurus. Dengan lincah masing-masing pesilat dari berbagai perguruan secara bergiliran memperlihatkan kemampuan seni bela diri yang memiliki keragaman dan keunikan itu.
Ada yang tampil beregu, melakukan rangkaian jurus yang teratur dan kompak. Ada juga yang menampilkan skenario perkelahian baik dengan tangan kosong dan menggunakan beberapa peralatan seperti tongkat, golok maupun kipas. Tidak kalah menarik tampilan solo Kurniati, mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan S-3 di Birmingham.
Mewakili Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai, Kurniati tampil begitu menawan, gerakannya yang gemulai, memperlihatkan kualifikasinya sebagai atlet nasional silat Indonesia. Tepuk tangan penonton seringkali menyelingi penampilan pesilat dari berbagai perguruan tersebut.
“Animo masyarakat untuk mengetahui dan belajar pencak silat cukup besar terbukti dengan banyaknya pendaftaran, bukan hanya dari mereka yang awam bela diri, tapi juga penggemar bela diri khususnya fans Cecep Rahman,” ujar Kurniati Rahayuni dari Perguruan Persaudaraan Setia Hati Teratai kepada Antara London.
Menurut Kurniati Rahayuni yang tengah menuntut ilmu di Cultural Sport psychology di School of Sport, Exercise & Rehabilitation Sciences (SPORTEXR) University of Birmingham yang ikut memandu pencak silat diikuti dengan antusias oleh peserta.
“Mereka menjadi paham kalau pencak silat bukan hanya bentuk beladiri, tapi juga memiliki aspek olahraga, seni dan pendidikan mental spiritual,” ujar Kurniati yang pernah bertanding di beberapa even Internasional seperti Asean University Games di Vietnam, di Malaysia, dan Singapore Open International Championship, mewakili Indonesia di Tunggal Putri dan pernah mendapat juara 1.
Diakuinya banyak peserta yang bertanya serta menyatakan ketertarikannya terhadap pencak silat dan kini mereka pahami pencak silat merupakan bagian dari budaya Indonesia yang kaya, ujar Kurniati Rahayuni yang mengakui kesuksesan Indonesia di Asian Games.
“Kalau dari saya sebagai pengamat pencak silat memang kulminasi hasil dari kerja keras yang cukup lama. Para juara pencak silat di Asian Games punya track record di kejuaraan nasional dan internasional, didukung tim pelatih yang solid,” ujar Kurniati.
Diakuinya sejak Asian Games dimana olahraga Pencak silat banyak menyumbangkan medali, demam pencak silat menjalar ke seluruh negeri bahkan sampai di Inggris.
Menurut Kurniati, sangat menarik demam pencak silat sampai ke penjuru dunia, bagus sekali masyarakat Indonesia dan Eropa jadi demam pencak silat, kalaupun mereka tidak jadi atlet atau bintang film seperti Cecep Rahman, setidaknya bisa menyebarkan pola hidup sehat, aktif, mengalihkan remaja dari bahaya narkoba dan pornografi dan juga bisa menjadi media untuk menambah wawasan pertemanan.
Dubes Rizal Sukma yang meresmikan Festival Pencak Silat mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan PSF UK selama ini dalam mengembangkan dan mempromosikan pencak silat di Inggris. Sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia, Pencak Silat merupakan asset budaya Indonesia yang perlu dilestarikan dan dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan Inggris dan Indonesia melalui jalinan people-to-people contact.
Festival Pencak Silat 2018 terasa istimewa dengan kehadiran Kang Cecep Arif Rahman, pesilat dari Perguruan Panglipur membintangi beberapa film berkelas dunia, diantaranya The Raid 2 dan Star Wars: The Awakening Forces.
Kang Cecep tampil bersama dua orang pesilat dari Indonesia menampilkan drama perkelahian tiga arah yang sangat menarik, dimana ketiga pesilat memperlihatkan teknik pukulan, tendangan, sapuan, kuncian dan bantingan yang sangat apik. Decak kagum penonton yang sesekali berteriak menunjukan kekagumannya saat menyaksikan pertunjukan pencak silat yang jarang disaksikan di Inggris.
Dave, salah seorang penonton merasa beruntung dapat menyaksikan penampilan Kang Cecep yang dikatakannya persis seperti yang ia lihat dalam film The Raid 2.
Sementara itu perguruan Pentjak Silat Kuntao Matjan yang merupakan bagian dari Federasi Pencak Silat UK (PSF UK) mengakui Festival Pencak Silat merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mempromosikan pencak Silat di Inggris.
Pengurus perguruan Kuntao Matjan Dave White, mengakui keterlibatan nya dalam Festival Pencak Silat atas undangan KBRI London dan sebelumnya Kunto Matjan juga diundang untuk berdemonstrasi di sebuah acara pada awal tahun di kota Oxford.
Perguruan Kunto Matjan bermarkas di desa kecil di Inggris dan melakukan latihan setiap Senin dan Rabu di sebuah hall di Denham Village Memorial Hall, Denham Village, Bucks, Inggris.
Ketua Federasi Pencak Silat Inggris (PSF UK) Aidinal Alrashid kepada Antara mengatakan bahwa PSF UK adalah satu-satunya organisasi nasional untuk Silat yang ada di Inggris yang disetujui dan diakui secara resmi oleh badan dunia ‘PERSILAT’.
Menurut Aidinal Alrashid, PSF UK didirikan oleh para guru dari dua sekolah Silat yang berbasis di London: Silat Gerak Ilham Bugis-Makassar (GI) dari Sulawesi dan Silat Perisai Diri (PD), yang berbasis di Jawa. Para guru kedua perguruan itu diakui sebagai guru/instruktur dari gaya Silat masing-masing dan telah mengajar Silat di Inggris selama bertahun-tahun.
Dengan digelarnya Festival Pencak Silat di Kerajaan Inggris dan juga keberhasilan Indonesia di Asian Games dan makin populernya olahraga pencak silat di Inggris maka adanya harapan Pencak silat masuk dalam Olimpiade bukan hal yang mustahil apalagi pencak silat di Inggris makin populer dan juga diberbagai negara di Eropa yang sering mengelar kejuaraan.
Ant.
(Teuku Wildan)
Comments
Post a Comment